Wakil bupati 'kabupaten penghasil krupuk melinjo tersebut' secara resmi
membuka pelaksanaan kegiatan ini dan mengatakan IPNU harus menjadi garda
terdepan dalam menegakkan syariat Islam, dan menjadi benteng dari
aliran sesat dan pandangkalan aqidah yang sudah menebar di Aceh, katanya
dalam kegiatan yang diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari
mahasiswa dan santri dayah .
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama
Aceh yaitu wakil Syuriah NU Aceh Ayah Samahani yang memberi materi
tentang Keaswajaan, Ketua Tanfidziyah NU Aceh Tgk. H. Faisal Ali tentang
peroraganisasian di dalam wadah NU, dan ketua Komisi E DPRK Pidie Drs.
Sabirin serta Ketua PW IPNU Aceh Ismi Amran
Dalam kutipan materi yang disampaikan oleh Ayah Samahani selaku wakil
syuriah NU Aceh tentang Aswaja, dipaparkan bahwa ajaran Islam
ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sangat perlu dipelajari dan diketahui
oleh semua orang, baik dari yang tua maupun yang muda; bagi warga
nahdiyin sendiri maupun masyarakat umumnya.
Sementara itu Ketua NU Aceh mengimbau kepada para kader IPNU agar
menanamkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap organisasi, baik
yang tergabung dalam kepengurusan IPNU maupun simpatisan, semua itu
mempunyai kepentingan di dalamnya.
“Kalau itu ada pada diri kita maka sebuah organisasi itu akan jalan,
jangan cuma diberi mandat atau tugas pada ketua, semua kita harus
bekerja sama,” kata Tgk H Faisal Ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar